Diberdayakan oleh Blogger.

Aksesibilitas Adalah Kunci


Jalan kehidupan itu beragam, tak bisa dipaksakan semua harus sejalan. Apa jadinya jika Diktator (sekali lagi) memimpin negeri ini. Semuanya harus manut, belot di DOR. . !

Seperti itulah kurang lebihnya perjalanan nyata hingga spiritual seperlunya tak perlu di paksakan. Paham kita Pancasila dimana perbedaan seyogyanya ditoleransi atas dasar sifat lumrah manusia hanya perlu disatukan dalam rangka merangkul keberagaman bukan berarti menganggap harus satu linear.

Lika-liku perjalanan memang tak ada yang tahu pasti kecuali Dinas Pekerjaan Umum yang pasti ada tim survey baik pihak ke-dua maupun ke-tiga (konsultan swasta). Kerja sama ini sudah menjadi standar operasional dimana B to B memang menjadi tumpuan supaya operasional berjalan dengan mulus.

Percayakan saja pada program yang sudah disusun sedemikian rupa hingga lewati uji ini-itu supaya makbul terlaksana. Semoga eksekutor kebijakan yang telah dirangkum sebagaimana mestinya senantiasa diberikan keluasan hati dan bathin yang jernih tanpa dipengaruhi berbagai kepentingan Sweeper Marquez untuk Lorenzo.

9 Desember akan ada pesta demokrasi rakyat Kabupaten secara serentak hampir di semua wilayah Jawa Tengah, besar harapan dengan adanya wacana yang kian terus membangun tak hanya jadi isapan jempol belaka. Karena bagaimanapun juga, aksesibilitas adalah kunci keberhasilan suatu daerah supaya Keep in Touch dan lebih nggayeng.




Beberapa waktu silam, sempat melintasi jalan penghubung antara Kabupaten Kebumen dan Banjarnegara. Viewnya memang indah, karena melintasi Karangsambung Geopark sebagai laboratorium alam tentang Geologi yang menawan. Selain bisa latihan nikung seperti Rossi, mental di perjalanan juga harus dijaga, karena berliku-liku dan menanjak perlu kebutuhan skill khusus untuk mengendarai motor. Lengah sedikit bisa mlengos ke parit / jurang bebatuan.

Tidak ada komentar:

author
Catur Pamungkas
Hanya kataku, yang tak seharmoni angan dan imaji.