Diberdayakan oleh Blogger.

Sebuah Drama dalam Imaji

Sebuah Drama dalam Imaji

Bicara tentang hidup, semua orang sedang melaluinya. Hanya saja pengalaman dan umur tentu  menjadi pembeda dari warna yang diciptakan atau dilaluinya. Mungkin jika umur masih tergolong muda kisaran 15-25 tahun masih kalah pengalaman dengan yang berumur lebih di atasnya.

Tapi, jika melihat dari pengalaman, tentu yang dilihat bukan sekedar usia ataupun ketenaran semata. Skill ataupun kehalian menjadi bahan pertimbangan untuk mengecap orang tersebut pemgalaman di bidang tertentu yang sedang digelutinya. Kemudian, ada semacam track record . agak mirip dengan pengalaman. Tapi hal ini lebih mencondongkan kepada hasil ataupun prestasi yang pernah diraih. 

Prestasi atau prestise  memang menjadi modal utama untuk membangun sebuah wadah baru jika kita mengenal yang namanya media komunikasi seperti komunitas yang ada di sekitar kita.  Kebanggan tersendiri ketika kita mempunyai sebuah prestise yang memang benar-benar patut membanggakan. Bicara soal kebanggaan, ini masuk ke arah persepsi dan paradigma tertentu. Misalkan saya pernah menjuarai lomba makan kerupuk tingkat kecamatan. Ini juga merupakan prestise (?) . Kebanggan tersebut masuk ke ranah lingkungan sekitar bagaimana kita berinteraksi. Masuk lebih kedalam, bisa juga prestise menang kejuaraan lomba makan kerupuk hanya sekedar untuk intermezzo  dari sekian banyaknya prestise – prestise lain yang lebih berbobot.

Ada apa dengan prestise ?


Masuk di dunia kerjapun, prestise sangat dipertimbangkan untuk masuk atau tidaknya kriteria yang dibuat suatu perusahaan yang membutuhkan keahlian tertentu. Nah !, keahlian…! Untuk sobat blogger yang sedang memburu ataupun masih belajar tentang bagaimana kita bisa dibanggakan dan bekerja sesuai dengan bidang yang kita tekuni, tak usah kuatir dengan tuntutan dari berbagai macam pihak, baik orang tua maupun idealisme yang ada dalam diri kita.

Perjalanan hidup seseorang mungkin bisa saja penuh dengan kebanggaan dengan torehan segudang prestise, banyak orang mengenalnya dengan ilmu ataupun skill yang dimilikinya. Ya, mereka adalah orang-orang yang istimewa. Pernah mendengar pepatah yang mengatakan kurang lebih seperti ini “Ilmu yang kau miliki tak akan ada manfaatnya sama sekali, jika kau tidak mengajarkannya kepada orang lain”. 

Perlu menjadi bahan renungan bagi kita semua. Jujur saja, saya memang masih buruk untuk dikatakan seorang penulis di blog. Walaupun isinya ada yang copas ada yang tidak sepenuhnya copas. Beranggapan bahwa penyebaran informasi yang kini serba cepat, mendorong orang-orang tertentu untuk selalu up-to-date dalam hal yang disukainya. Terlebih jika masuk kedalam kategori passion.


Apa itu Passion?

Menurut kamus english dictionary encarta keluaran dari microsoft, Passion dapat juga diartikan sebagai sebuah gairah seperti kesukaan, kenikmatan, atau kemarahan. Disisi lain juga bisa diartikan sebagai dorongan kuat untuk melakukan sesuatu hal tertentu sesuai dengan keinginan. Pokoknya banyak deh, arti lain dari kata passion itu.

Kita juga bisa belajar tentang banyak hal dari apa yang kita lalui, kadang perasaan malas, curiga, dan kewaspadaan harus diimbangkan dengan energi positif dari tubuh yang lebih dahulu coba kita terapkan kedalam pikiran kita. Ada semacam perang bathin yang menerpa ketika kita hendak melakukan suatu hal, disitulah nilai kebenaran dalam sejati diri kita sedang diberikan stimulan untuk menanggapi terhadap rangsangan suatu hal. Meskipun hal tersebut jarang kita fikirkan.

Hati kita sebagai penengah ataupun bisa juga ditempatkan menjadi filter dalam diri kita. Mana yang baik, mana yang buruk. Terlepas dari keadaan akhir-akhir ini tentang kebenaran yang dibolak-balikan seolah itu adalah sebuah kebohongan belaka atau sebaliknya sebuah kebohongan yang diputar balikan seolah-olah itu adalah kebenaran. Wallahu’alam Bisshawab…

Pengalaman ( Experience ),Prestise, Skill, dan passion 3 kategori yang ti

Tidak ada komentar:

author
Catur Pamungkas
Hanya kataku, yang tak seharmoni angan dan imaji.