Diberdayakan oleh Blogger.

Antara Latah dan Uptodate


Bn_R_50IAAAAA4Q
Grafik menunjukan Indonesia berada diperingkat ke 4 jumlah remaja yang menggunakan media sosial twitter.

Mainstream informasi dijaman ini semakin berkembang dengan banyaknya media yang bermunculan.

Jenis demografi Indonesia termasuk muda karena sebagian besar penduduknya adalah mereka yang berusia remaja hingga produktif. Kebutuhan informasi seringkali disalah artikan sebagai pengetahuan. Information is not a knowledge – Albert Einstein.

Fenomenologi yang terjadi di media sosial contohnya. Informasi yang terus menjejali time line dengan gosip, politik, hingga marketing ada disana. Hal ini menunjukan bentuk dinamika lebih mengarah ke trend yang sedang dibahas.

“latah” dalam KBBI disebutkan orang yang menderita sakit saraf dengan suka meniru-niru perbuatan atau ucapan orang lain; berlaku spt orang gila (misal karena kematian orang yang dikasihi); meniru-niru sikap, perbuatan, atau kebiasaan orang atau bangsa lain.

Munculnya social media tak luput dari kebiasaan baru remaja masa kini yang sedang giat-giatnya mengeksplor perkembangan dunia luar melalui mainstream informasi selain televisi.

Sedangkan “uptodate” bisa dikatakan terkini. Hal ini juga berpengaruh terhadap anggapan bahwa zaman tergantung dari perkembangnya trend. Dan Istilah trendi mengikuti sesuatu yang sedang inn / hangat diperbicangkan.

Pengaruh bagi pencandu media online bisa menjadi 2 kemungkinan. Pengetahuan luas mengetahui apa yang sedang terjadi dan lebih peka terhadap isu sesuai dengan topik kesukaan. Atau menikmati keadaan dengan hanya mengamati apa yang terjadi.

Berpikir out of the box  harus menjadi pemecah dari kebisingan hiruk pikuk permasalahan kehidupan yang terportalkan via lini masa. Menjawab keraguan dengan tindakan yang matang serta memberikan inspirasi awal dari penyambutan era baru melawan arus (antimainstream).

Realita, masyarakat sudah jenuh dengan wacana yang meniru. ke-apatisan merajalela ketika banyak hal yang di blow-up dan tidak sesuai harapan. Maka dari itu, penerimaan informasi uptodate perlu disaring terlebih dahulu apakah itu pas untuk diterapkan atau tidak.

Padahal bangsa ini sudah lama dikenal memiliki local genius yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Tidak ada komentar:

author
Catur Pamungkas
Hanya kataku, yang tak seharmoni angan dan imaji.