NKRI, Negara
Kesatuan Republik Indonesia merupakan konsep pemerintahan yang sudah lama
ditetapkan semenjak negara ini lahir sampai sekarang. Pada bentang kewilayahan
Indonesia yang terdiri dari 13 ribu pulau merupakan keistimewaan dari segi
sumber daya alam.

Peran dan arah
pembangunan Indonesia yang tidak merata, menimbulkan pula dampak kesenjangan
sosial yang terjadi di berbagai daerah. Di Jakarta sekalipun yang nota bene
merupakan The Capitol of Indonesia Country masih dijumpai keadaan sosial
seperti itu.
Banyaknya
pulau-pulau terletak di garis depan NKRI, harusnya menjadi perhatian prioritas
pembangunan berkala (sustainable development). Dari wilayah perbatasan
akan ada gambaran nasionalisme yang dipertaruhkan dalam kehidupan yang terdiri
dari kompleksitas mobilitas penduduk. Kenapa? Banyak wilayah perbatasan Negara
yang kurang menjadi perhatian, karena lemahnya pengawasan dan kurangnya
keseriusan pemerintah. Contohnya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, jarak
antara kota-dan desa yang jauh dan membutuhkan asksesibilitas yang memadai.
Rumput
tetangga memang lebih hijau, istilah tersebut dapat di interpretasikan dalam
gambaran mahalnya harga akibat distribusi dan jarak tempuh. Mereka lebih
mengalihkan pandangan mata ke negara tetangga yang mencukupi kebutuhan penduduk
pelosok dengan suksesnya. Degradasi kesenjangan sosial tertera dalam setiap
pemandangan bangunan yang berdiri di antara sudut kecil jendela. Miriskah?
Jika kita
menilik tentang apa yang ditawarkan pada zaman pemberontakan dahulu, tentang
konsep negara bagian. Ada Negara Sumatera, Jawa,Kalimantan,Sulawesi,Papua,dll.
Lalu di kumpulkan menjadi satu wadah Yaitu United States of Indonesia keren
nggak? Atau Negara Kesatuan Indonesia. Nah! Hampir terkuak konsep negara ini
yang sebenarnya. #tobecontinued