Bagi mahasiswa
seukuran saya, berpikir kritis terhadap segala hal adalah hal yang wajar,
terutama dengan dasar-dasar yang kuat, serta
menanggapi isu-isu terkini baik itu keilmuan,pendidikan,politik, dan
permasalahan kebangsaan yang lainnya.
Untuk saat
ini, apa sih yang sebenarnya terjadi di atmosfer kampus kecilku? Banyak hal-hal
yang masih belum aku mengerti selama kurang lebih hampir 2 tahun mengenyam ilmu
di tempat ini. Dari segi birokrasi, permasalahn internal sampai eksternal yang
kadang menjadi propaganda tersendiri menurut manuver setiap dinamika di dalam
kampus.
Memposisikan
diri sendiri itu jauh lebih penting,
untuk mengukur seberapa nyamannya diri kita menjalankan suatu amanah
ataupun beban tanggung jawab yang sebenarnya dapat dilakukan melalui alat,
yaitu organisasi. Nyaman disini bukan
berarti zona nyaman yang di judge oleh orang-orang untuk bergerak di tempat
atau sama sekali tidak ada tantangan dalam hidup, tapi memilih mana yang sesuai
dengan tujuan dan passion dari kita sendiri.
Krisis percaya
diri, sering menjadi masalah pribadi yang sebenarnya tinggal memotivasi diri
sendiri untuk segera bertindak dan melangkah. Dalam setiap kata pepatah yang
bijakpun kadang masih ada keraguan untuk menyakini apakah itu benar-benar bisa
dikatakan sebuah pepatah?
Kata-kata
bijak bisa diungkapkan atau dikatakan karena pelaku tersebut pernah mengalami
dan merasakan betapa terpuruknya kepercayaan diri. Kesimpulannya, pembangunan
motivasi dalam diri sendiri itu adalah sebuah unsur utama untuk melihat jati
diri. Hal yang bisa merubah diri sendiri
itu ya diri sendiri, jangan tunggu orang lain untuk memotivasi diri anda.
Tidak sadar
memang tentang apa yang orang lain pandang, siapa diri kita ini? Terkadang kita
sendiri tidak mampu melihat sisi lain dari kepribadian kita. Merekalah
(orang-orang) yang mampu mendeskripsikan dengan baik tentang siapa diri kita
sebenarnya. Timbul lagi pertanyaan, bagaimana jika pandangan mereka terhadap
kita itu tidak baik? Perlu diingat bahwa orang yang menghina anda adalah kritik
positive untuk membangun diri anda lebih kuat. Karena dari merekalah kita bisa
mengaca diri kita dengan baik. Anggaplah lingkungan sekitar adalah cermin, maka
kita akan secara otomatis menjaga nilai-nilai yang ada dalam lingkup pergaulan,
dan interaksi sosial.
Jika terjadi
semacam siklus dalam kehidupan pribadi diri kita, hendaklah mencari darimana
itu semua berasal, apakah dari kebiasaan (behavior) diri yang kurang baik
ataukah ada faktor lain?
Secara
analisis, diri kita tempatkan saja ke dalam sebuah variabel yaitu X, kemudian
tempat atau objek yang ditinggali adalah Y, maka faktor yang lain itu bisa
disebut dengan Z.
Skema
relativitas dalam kehidupan memang tidak bisa ditebak, semua bisa berubah
tergantung dari faktor-faktor tersebut. Berawal dari faktor yang masih simpel
itu, bisa kita asumsikan bahwa kehidupan masih ada kemungkinan manusia itu
merubahnya. Sudah waktunya paradigma positivism yang di katakan oleh para ahli
psikolog , bahwa manusia tidak lagi sejalan dengan paradigma nativisme atau
ketergantungan dengan lingkungan sekitarm yaitu alam.
Coretan kecil
ini adalah sebuah tanda dimana pikiran yang sedang merenungkan kilas balik
tentang apa yang sudah didapat sebagaimana mestinya perkembangan dalam
kepribadian individualistik dalam artian yang positif. Terkadang pandangan
tersebut disalah artikan dan di salahkan pula dengan egoisme. Seberapa jahatkah
egoisme dalam diri manusia itu?
Egoisme
menurut saya adalah sebuah passion yang baik ketika dengan tujuan yang baik
pula, namun pandangan cara ini dikadang melunturkan asas manusia adalah makhluk
sosial. Nah, terus ada apa dengan deklarasi hak asasi manusia?
Selagi kita
tidak mengganggu hak-hak orang lain, bukankah tidak melanggar asas HAM tersebut
yang sampai sekarang di gembar-gemborkan sebagai bentuk demokratisasi tatanan
kehidupan masyarakat?
Passion
terkadang juga dikalahkan oleh keinginan pribadi orang tertentu yang dengan
mudahnya mengatakan pandangan sosialisme. Apa tidak ada privatisasi? Lunturnya
etos dalam diri, menurut saya juga tidak bisa dipisahkan dari peranan kehadiran
orang-orang di sekitar kita yang seakan ingin terus dibantu. Lalu, apakah
dengan kebiasaan mereka bertanya dan tidak menghargai kehidupan orang lain itu
disebut perkembangan? Secara kasar dapat dikatakan, kamu harus seperti ini,
seperti itu, bla.bla.bla dan lain lain.
1 komentar:
Posting Komentar