Diberdayakan oleh Blogger.

Kelopak Itu, Biarkan Turun dengan Angin


Buat apa tangan - tangan itu jika tak kau gunakan?
Buat apa jahitan - jahitan lalumu menambal kerahku?
Buat apa lagi engkau menangkapku dengan pikirmu?

Angin, terlembah buana.
Cakra pikir menjerembab bualan.

Temarammu termakan gonggongan - gonggongan lidah basah.
Menari-nari di atas corak pergantian wajah.
Menggemparkan risau hening tiada pikiran.
Menjunjung tinggi, bermain dengan kelopak putihmu.

Mengasah diri kala tak berhenti meminta,,,
Bertancap kengiluan sisi kiriku yang kosong..
Menghelakan diantara diafragma , memompa otak sehatku.

Hanya terlewat seuntai semerbak dingin bercibir langkah kakiku.....
Kelopakmu, Biarkan Itu.

Tidak ada komentar:

author
Catur Pamungkas
Hanya kataku, yang tak seharmoni angan dan imaji.